KerajinanBy parasayu. Kayu merupakan salah satu benda yang bisa dijadikan kerajinan. Kerajinan dari kayu adalah jenis yang dapat dilihat unsur estetika dan ergonomisnya di dalamnya. Benda-benda yang bisa dibuat menjadi sebuah kerajinan tangan yaitu seperti meja, kursi, lemari dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa ulasan tentang Padaumumnya kerajinan yang dimaksud adalah kerajinan yang dibuat dari batu-batu besar dengan ukuran untuk membentuk patung, lesung, meja, kursi, serta meja. Baca Juga: Contoh Kerajinan Bahan Keras dan Cara Membuatnya Namun, pengerjaan batu tidak terbatas pada batu besar, tetapi juga dapat menggunakan batu kecil. TeknikAnyam. Kerajinan ini dibuat dengan menggabungkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya. Bahan keras yang umumnya memakai teknik ini adalah rotan, bambu dan plastik. 2. Teknik Las. Teknis yang satu ini adalah penyambungan logam dengan mencairkan sebagian dari logam utama dan pengisi. Sifatrotan yang kuat, ulet, dan tahan air membuat keranjang pakaian awet atau tahan lama. Bahan selain rotan yang memiliki sifat yang hampir sama yaitu bambu. Oleh karena itu, bambu juga sering dibuat benda kerajinan seperti keranjang sampah, keranjang pakaian, tempat hantaran, dan sebagainya. Tenunmerupakan hasil kerajinan tradisional yang dibuat dengan teknik dan alat khusus. Kerajinan tenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lam pung, Flores Sulawesi, dan Palembang. Motif yang dibuat pun berlainan di setiap daerah Berbagai motif tenun dari Palembang, antara lain mawar Jepang, cantik manis tabel angsuran gadai bpkb motor di pegadaian. – Materi prakarya papan bawah 9 SMP BAB 1 Kerajinan Bahan Berkanjang pada pembelajaran di semester 1. Sahabat Pendidikan, puas postingan bisa jadi ini saya akan menyuguhkan rangkuman materi khususnya puas mata kursus prakarya. Adapun ikhtisar materinya yakni materi prakarya kelas 9 Bab 1 Kerajinan Bahan Persisten. Jika anda nan membaca postingan ini sedang membutuhkan rangkuman materi sesuai titel diatas, maka engkau bisa mendapatkannya melewati postingan ini. Buat melicinkan siswa dan hawa dalam mengamalkan proses pembelajaran maka di butuhkan suatau ringkasan materi berpangkal apa yang di pelajari. Di internal sebuah ringkasan materi tentunya nan akan di ambil semata-mata materi inti atau point-point pentingnya saja sehingga akan melincirkan buat para pelajara internal menggunakannya sebagai korban pembelajaran. Dengan mempelajari rangkuman materi maka akan menghemat waktu membiasakan dan juga inti berpunca materi akan lebh cepat untuk di pahami jika dibandingkan dengan mempelajari seluruh isi materi yang suka-suka pada trik tutorial. Untuk anda nan terbiasa belajar dari rangkuman materi maka anda dapat berkreasi seorang buat mewujudkan ikhtisar materi sesuai kebutuhan sendirisendiri. Di kesempatan ini saya akan kontributif para pelajar internal mewujudkan rangkuman materi bikin mata pelajaran prakarya papan bawah 9 BAB 1 Kerajinan Bahan Keras. Adapun isi rangkuman yang saya sajikan pada postingan ini ialah bersumber dari anak kunci peserta prakarya inferior 9 SMP kurikulum 2013 edisi revisi terbaru. Bagi anda yang ingin memafhumi isi dari rangkuman materi tersebut maka silahkan di simak rangkuman materinya di sumber akar ini Portal I KERAJINAN BAHAN KERAS A. Prinsip Kerajinan Target Berkanjang Mualamat dalam keragaman mangsa dan instrumen serta teknik yang digunakan privat pembuatan kerajinan sasaran gigih ialah cermin dari kepiawaian perajin kerumahtanggaan reka cipta karyanya. Akan halnya mandu pembuatan kerajinan alamat keras menghampari 1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan dasar yang bisa digunakan sebagai kerajinan yakni dapat dibuat berasal target tunggul, bulan-bulanan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, terlebih setakat memanfaatkan bulan-bulanan limbah yang ada di mileu selingkung. Seorang perajin saja memerlukan kesungguhan lakukan dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak bani adam dan bernilai jual. 2. Multiplisitas Bagasi Nilai intern Produk Kerajinan Banyaknya bentuk komoditas kerajinan tidak abolisi dari gagasan ataupun ide manusia yang dapat berawal berusul satu pikiran dan kehendak melalui tindak cipta niat. Segala apa yang seterusnya dihasilkan dapat yakni seperangkat karya dengan barang bawaan pesan tertentu yang adv amat ditentukan oleh penciptaan kreatif manusia. Oleh sebab itu pesan yang boleh kita peroleh berdasarkan proses berkarya ini bisa kita pilah umpama berikut 1. Produk dengan nilai fungsional. 2. Komoditas dengan angka informatif. 3. Dagangan dengan kredit simbolik. 4. Dagangan dengan nilai martabat wibawa. 3. Aspek Tulangtulangan dalam Produk Kerajinan Proses pembuatan sebuah dagangan kerajinan tidak terlepas berpangkal keseleo suatu molekul penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat bentuk yang bisa melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan mengandung banyak faktor yang perlu menjadi sasaran acuan dan pertimbangan. Adapun faktor-faktor permasalahan obyektif nan diperlukan bakal diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut 1. Faktor Teknis β€’ metode produksi nan handal β€’ penerapan taktik mesin atau manual, dan, β€’ tingkat kemahiran sumber daya manusianya. 2. Faktor Ekonomis β€’ pemasaran yang tahan persaingan, β€’ sistem pemasokan atau distribusi, β€’ strategi reka cipta hak cipta, β€’ nilai jual dan kerelaan suku cadang sendang daya bahan dan alat, serta β€’ selera masyarakat terhadap komoditas tersebut. 3. Faktor Ergonomis β€’ kenyamanan β€’ keamanan β€’ kesesuaian β€’ kepraktisan 4. Faktor Sains dan Teknologi β€’ terdapat unsur kebaruan atau temuan baru pintasan maupun modifi kasi β€’ cerbak mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi 5. Faktor Estetika β€’ menampilkan bentuk keindahan β€’ mempunyai buku pikat β€’ terjadi keserasian β€’ penggarapan yang rinci/detail β€’ perupaan alias pewarnaan β€’ kesan atau gugahan yang ditampilkan 6. Faktor Kondisi Lingkungan β€’ skor budaya β€’ kondisi lingkungan maupun provinsi setempat B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Incaran Keras Beberapa korban keras yang digunakan internal pembuatan komoditas kerajinan terbagi privat dua jenis, merupakan 1. Bahan Keras Alam Bahan keras alam adalah bahan buat karya kerajinan nan dipereloh dari alam selingkung dan yaitu sumur siasat alam baik hutan, bumi, maupun perairan Indonesia. Sifatnya pejal, solid, abadi, padat, dan tidak mudah bermetamorfosis. Hipotetis sasaran persisten duaja yang kita kenal yaitu tiang, bambu, rotan dan sebagainya. Berikut ini Aneka objek keras alam; a. kayu b. bambu, dan c. rotan. 2. Objek Gentur Buatan Incaran berkanjang buatan ialah bahan untuk karya kerajinan nan diolah dan dicampur dengan target tertentu sehingga menjadi gentur, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama. Beragam karya kerajinan dari objek gigih buatan dapat dibuat beralaskan bahan yang digunakan. Alamat-alamat yang digunakan dapat berupa kaleng, beling, dan sebagainya. Berikut ini Target keras artifisial; a. kaleng, b. kaca. Berikut ini yang adalah ciri-ciri bersumber bahan gentur, yaitu 1. Bahan Gentur Tunggul Korban keras standard ialah bahan nan dari pecah mata air pokok alam hutan, bumi, dan laut yang berkarakter keras. a. Gawang β€’ Kayu terdiri bersumber beraneka rupa jenis, diantaranya; mahoni, pinus, kudus, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dan sebagainya. β€’ Tiap-tiap papan memiliki ciri yang berlainan. Tetapi selain keras rata-rata mempunyai serat atau urat papan yang sani. β€’ N kepunyaan landasan tahun. β€’ Tahan lama dan boleh dibentuk dengan diukir. β€’ Cak semau yang memiliki beban ringan seperti mana lame dan albasia, cak semau pun yang berat seperti nirmala. β€’ Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian lakukan kayu nirmala. b. Awi β€’ Batangnya lestari, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus menerus. β€’ Punya rongga dari matra 1 cm hingga 20 cm. Sehingga bisa dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. β€’ N kepunyaan ruas batang. Ruas inilah nan khusus. Kadang kala intern pembuatan kerajinan tinggal ditonjolkan. β€’ Tekstur batangnya renik meskipun lain diamplas. β€’ Boleh dipotong berbentuk sayatan ataupun tulang beragangan utuhan. c. Rotan β€’ Batangnya lestari, makin awet dari bambu. Terutama serat batangnya sangat kokoh. β€’ Rotan yang dimanfaatkan ibarat kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai ukuran Β½ cm hingga 1 cm. Padahal yang tidak berongga merupakan bagian kerumahtanggaan berusul rotan. β€’ Punya ruas bangkai namun lebih samar dibanding bambu. β€’ Tekstur batangnya halus meskipun enggak diamplas. β€’ Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan. β€’ Rotan memiliki bentuk yang tahapan boleh mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah. 2. Bahan Keras Sintetis Objek gentur artifisial adalah sesuatu yang dikerjakan basyar berpangkal sejumlah target dan berwatak gentur. a. Kaca β€’ Kaca wujudnya transparan dan bening. β€’ Ketebalannya bervariasi antara 1 mm – 2cm tergantung plong kebutuhan. β€’ Permukaannya licin dan kilap. Jika dilukis harus menggunakan pewarna distingtif nan dapat menempel plong bidang kaca. β€’ Kaca dapat dilebur dan dibentuk intern kondisi panas. b. Ferum β€’ Logam terdiri dari berbagai warna, cak semau yang perak, emas, ada nan kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna galuh keabu-abuan. β€’ Bentuknya terserah yang deras dan berat, ada pula yang gepeng dan tipis lagi ringan. β€’ Logam mudah terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan krom atau salutan emas karat. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Makanya sebab itu perawatan pada produk kerajinan besi cukup membutuhkan perhatian agar tidak pudar. C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Persisten 1. Kerajinan Target Berkanjang Tunggul Berikut ini Beberapa kerajinan mangsa gigih a. Kerajinan Kayu Gigolo yang tergolong keras bisa dibuat karya kerajinan dengan teknik ukir ataupun pahat, selain itu lagi bisa dengan teknik tempel ataupun sambung baik dengan perekat maupun dengan pakis. 1 Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Tiang Bahan terdepan yang digunakan intern membuat kerajinan ini adalah kusen. Tipe gawang dapat dipilih dan disesuaikan dengan rancangan. Berikut ini contoh Objek pembuatan kerajinan kayu; a. aneka kayu, b. perekat kayu, dan c. cat kayu. 2 Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Papan Peralatan kerajinan bahan papan diataranya; gergaji, tatah, pungut, palu, kuas, amplas, dan sejumlah mesin seperti; mesin bubut, mesin pemotong kayu, dan sebagainya. Berikut ini Alat pembuatan kerajinan bahan kayu; a. gergaji, b. pahat, c. martil, d. cukil, e. amplas, f. kuas, g. mesin bubut, dan h. mesin bacok. 3 Produk Kerajinan Kayu Bahan keras kusen telah banyak diproduksi perajin dan seniman di berbagai macam kewedanan menjadi kerajinan nan berkecukupan dan berkualitas tinggi serta sudah lalu menjadi unggulan produk Indonesia. Dunia sudah menyepakati keanekaragaman ukiran tiang tiruan tangan-tangan terampil masyarakat Indonesia. Baik dari teknik manual hingga cetak, semua dibuat sangat apik dan eksklusif. Berikut ini adalah beberapa abstrak Produk kerajinan kusen dengan berbagai teknik ukir dan bubut; a. bingkai foto ukir, b. vas bubut dan ukir, c. aneka apartemen adat dan kendaraan, dan d. miniatur kendaraan. 4 Proses Pembuatan Kerajinan Kayu Membuat kerajinan kusen dapat dilakukan dengan bervariasi teknik. Dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan woodcraft. Teknik nan dapat dilakukan dalam pembuatan kerajinan terbit kayu diantaranya adalah teknik ukir, teknik bubut, teknik tusuk sambung, teknik bor, dan sejumlah teknik lainnya. Berasal sekian teknik tentunya nan paling sulit adalah teknik ukir, karena mencukil lain siapa pun bisa, diperlukan keterampilan yang baik agar akhirnya juga berkualitas dan tidak boros bahan pangkal. Berikut ini eksemplar gambar Proses pembuatan kerajinan dari gawang dalam rang papan nama 5 Ragam Hias dalam Produk Kerajinan Kayu Setiap ragam solek mempunyai makna huruf angka tertentu. Ragam rias boleh diperoleh pada benda-benda seperti kain, ukiran kusen, kondominium adat, baju adat beserta asesorisnya, senjata daerah, nada wilayah, dan lainnya. Berikut ini eksemplar ragam rias mulai sejak beberapa kawasan b. Kerajinan Bambu Bambu merupakan perigi bahan bangunan nan dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar keberagaman bambu di mayapada, 125 tipe kudus bersemi di Indonesia. Awi yang dipanen dengan etis dan diawetkan yakni bahan yang langgeng, fl eksibel, dan murah, yang boleh dijadikan bahan alternatif penukar tiang yang kian langka dan mahal. Bambu bisa dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi strata. 1 Sasaran Pembuatan Kerajinan Bambu Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah buluh batangan ataupun pun yang sudah disayat, dan sebagainya. Tentang beberapa keberagaman tumbuhan awi yang dapat dijadikan produk kerajinan merupakan; bambu andong, bambu lawai, bambu atter, bambu cengkau, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya. Bahan pembuatan kerajinan awi; a. aneka aur, b. pewarna politur, c. lem kayu, dan d. paku. 2 Alat Pembuatan Kerajinan Bambu Alat nan digunakan bagi membuat kerajinan aur ialah ketu udeng, palu, gergaji, pisau raut, tang, tatah, meteran, kuas, bor, dan sebagainya. Perabot pembuatan kerajinan awi; a. parang, b. pengetuk, c. gergaji, d. pisau raut, e. kakaktua, f. pahat, g. meteran, h. kuas, dan i. bor 3 Dagangan Kerajinan Bambu Produk kerajinan berpangkal mangsa bambu telah banyak dibuat orang sejak purbakala. Keberadaaan sumber daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan semenjak sasaran bambu menduduki nilai jual yang relatif cacat, kecuali produk-komoditas berkualitas tinggi seperti interior kondominium. Berikut ini contoh Produk kerajinan dari aur, a. sandal, b. aneka alat rumah tangga 4 Proses Pembuatan Kerajinan Buluh Berikut ini prinsip memilih bambu yang baik buat digunakan adalah β€’ Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan enggak terlalu jompo. β€’ Pasca- ditebang, lalu tetak sepanjang dua ataupun sampai tiga ruas. β€’ Simpan di tempat nan sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari. β€’ Pilihlah bambu nan memiliki ruas paling tinggi agar mudah dibentuk kerajinan apa semata-mata. c. Kerajinan Rotan Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya merupakan rattan ialah sepersaudaraan tanaman akar-akaran haram nan banyak merecup di negeri hutan hujan tropis. Kreator rotan mentah terbesar di Indonesia adalah Pulau Sulawesi dan Kalimantan, sekadar bertaruk juga di hutan jenggala Sumatera, Jawa dan daerah lainnya. 1 Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan Bahan yang dibutuhkan lakukan pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian; rotan kupasan/ jangat luar pell laksana pengikat maupun objek anyaman, rotan mayat yang langsung dipoles, dan rotan isi yang konvensional disebut dengan fi trit/petrik. Selain rotan objek lainnya adalah miyak persil atau welirang lakukan pemasakan. Politur dan pewarna warna. Berikut ini contoh gambar rotan a. rotan batang, kupasan/jangat asing, c. rotan isi / fi trit 2 Alat Pembuatan Kerajinan Rotan Alat yang digunakan buat mewujudkan kerajinan rotan adalah gunting rotan, palu, perangkat pembengkok, bor, amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dan sebagainya. 3 Produk Kerajinan Rotan Produk kerajinan rotan banyak dibuat perajin di berbagai negeri dengan beraneka rajah. Kerajinan rotan dibuat dalam bentuk benda pakai sampai benda solek. Diantaranya ialah kursi kenap, bufet/rak, pewatas ruang, kuda-kudaan, lampit, tempat tidur bayi, aneka perabotan rumah tangga, tas wanita, hiasan dinding, dan masih banyak pula. 4 Proses Kerajinan Rotan Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan sah rotan, yakni; pemasakan dengan patra persil kerjakan rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan welirang kerjakan rotan berformat kecil. Proses pembuatan ramin rotan dilakukan bilang tahapan antara lain a. Pembuatan susuk. Untuk komoditas ukuran raksasa seperti kursi, bidang datar, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk tulangtulangan menggunakan rotan dengan garis tengah besar. Dimana privat proses pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan model desainnya. b. Penganyaman. Tujuannya untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan nan digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya bercelup putih atau kulit rotan. c. Pengecatan. adalah memberikan warna dasar pada produk tesebut dengan menunggangi kuas. d. Proses finishing. ialah proses yang ialah tahap terakhir intern proses pembuatan produk. Dimana privat prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan buat menghilangkan surai-bulu rotan. Bau kencur kemudian rotan di vernis maupun dipolitur. 2. Kerajinan Bahan Keras Buatan a. Kerajinan Beling Gelas dapat dibentuk dengan cara dilukis. Lukis kaca adalah macam kerajinan yang menyorongkan gaya lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang pelahap digunakan adalah dekoratif, karena lukisan dibuat dengan banyak unsur paesan pada setiap ornamen yang digunakan. 1 Bulan-bulanan Pembuatan Lukis Kaca Bahan yang diperlukan internal pembuatan lukis kaca merupakan kaca, cat, dan tiner. 2 Perlengkapan Pembuatan Lukis Gelas Dalam pembuatan produk kerajinan lukis beling diperlukan organ utama ialah pena khusus yang berfungsi kerjakan mengeluarkan dawat outline pada obyek rias pada lukis kaca. Berikut perabot perakit lukis beling β€’ Pena, digunakan buat membuat outline obyek gambar sesuai desain. β€’ Kertas rancangan, digunakan perumpamaan obyek yang akan dilukis pada kaca. β€’ Pisau plano, digunakan untuk mengerok gambar yang salah. β€’ Kuas, digunakan bagi mengecat. Kuas n kepunyaan beberapa susuk surai/rambutnya, ada nan ujungnya terlihat rata dan terserah yang terlihat lancip. Semua dipakai sesuai dengan kebutuhan ketika melukis obyeknya. β€’ Meja, digunakan lakukan alas pembuatan hiasan lukis kaca. Diperlukan meja dengan permukaan rata. β€’ Lap Lap digunakan untuk menjernihkan hajat cat pada ujung pena alias lega kaca. 3 Barang Kerajinan Lukis Gelas Kerajinan lukis gelas enggak saja dibuat pada kaca dengan bentuk datar saja melainkan pula kerumahtanggaan rancangan cembung atau cekung. Banyak kembali yang dilukis di parasan beling, piring atau botol. Dengan memperalat teknik yang farik, kesudahannya pun unik dan berbeda. 4 Proses Pembuatan Lukis Kaca Di bawah ini ditampilkan proses pembuatan kerajinan lukis kaca. Tema yang diambil adalah wayang. Tahap-tahapnya sebagai berikut Terpandang lega gambar b. Kerajinan Besi Bahan besi banyak dibuat sebagai perhiasan atau asesoris, berkembang pula sebagai benda rias dan fungsional lainnya, sama dengan gelas, teko, nampan, wadah serbaguna bahkan sampai trofi bak tanda baca kejuaraan. Bahan logam tergarap dengan teknik bakar/ pemanasan, dan tempa. 1 Bahan Pembuatan Kerajinan Ferum Bahan terdahulu pembuatan kerajinan metal besi, aluminium, belek, perak, emas, dan timah, galibnya substansial lempengan maupun batangan, dan cat warna untuk ferum nan tahan lama. 2 Perangkat Pembuatan Kerajinan Logam Instrumen pembuatan kerajinan besi di antaranya gunting, seng, cetakan, dan kuas. 3 Komoditas Kerajinan Logam Produk kerajinan logam nan dihasilkan para perajin dibuat dengan kaidah-cara tradisional. Barang nan dibuat biasanya andai asesoris, hiasan interior, perabotan flat tangga dan sebagainya. 4 Proses Pembuatan Kerajinan Logam Pembuatan kerajinan besi dilakukan dengan cara tradisional merupakan dibentuk dengan tangan dan sambung tangan alat seadanya. Di bawah ini disajikan pembuatan kangsa wadah opak nan dibuat dengan desain terlambat dan mutakadim sejak lama desain enggak berubah namun menjadi partikular dan masih banyak dicari makhluk karena klasiknya. D. Kemasan Produk Kerajinan Objek Keras Kemasan secara mahajana dimaksudkan merupakan ibarat bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan maksud bakal melindungi produk berpokok semarak, guncangan dan cak bertubrukan-cak bertubrukan terhadap benda bukan. Bakal memunculkan kesan dan pandangan terhadap satu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan boleh ditangkap maka itu pengguna barang dengan baik. E. Berkarya Kerajinan Bahan Gentur N domestik melakukan atau membuat karya kerajinan incaran gentur, maka ada sejumlah kejadian yang harus di perhatikan yaitu sebagai berikut a. Perencanaan Meliputi identifikasi kebutuhan, ide/gagasan b. Pelaksanaan meliputi Menyiapkan bahan pembuatan kerajinan, Menyiapkan perlengkapan pembuatan kerajinan, Proses pembuatan kerajinan. Semenjak rangkuman materi diatas, maka dapat diambil inti materi yaitu sebagai berikut – Kerajinan dari bahan keras merupakan barang kerajinan yang menggunakan bahan radiks yang berperangai keras yakni bersifat pejal, solid, abadi, padat, dan bukan mudah berubah bentuk. – Bahan keras terbagi dua yaitu bahan keras standard dan tiruan. – Incaran gigih alam ialah target buat karya kerajinan nan diperoleh berbunga alam sekitar dan merupakan sumber gerendel alam baik jenggala, mayapada, ataupun perairan Indonesia. – Bahan keras buatan adalah sasaran untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan sasaran tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki kebiasaan kuat dan tahan lama. – Beragam benda kerajinan dari sasaran keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat bersendikan bentuk dan bahan nan digunakan. Bahan-bahan nan digunakan bisa positif kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca dan sebagainya. – Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya boleh berupa teknik pahat/ukir, pungut, anyam, tusuk sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya. – Kemasan merupakan wadah sebuah produk kerajinan yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, memperindah prestasi produk, dan meningkatkan nilai jual sebuah komoditas. Bakal RANGKUMAN MATERI Prakarya KELAS 9 BAB 2, 3, 4 SEMESTER 1 SILAHKAN LIHAT DI Dasar INI RANGKUMAN MATERI PRAKARYA Kelas bawah 9 BAB 2 DISINI Ringkasan MATERI PRAKARYA Kelas 9 BAB 3 DISINI RANGKUMAN MATERI PRAKARYA Kelas bawah 9 BAB 4 DISINI Demikianlah rangkuman materi prakarya kelas 9 Bab 1 Kerajinan Bahan Keras plong semester 1 yang dapat saya sajikan melangkaui postingan ini, mudah-mudahan materi pelajaran prakarya yang telah saya sajikan diatas boleh berjasa bagi para siswa maupun master yang akan menggunakannya bak bulan-bulanan pendedahan. Sekian dan Terimakasih. AdaHobi, Teknik Ukir –Seni ukir sudah ditemukan sejak zaman dahulu kala. Sejak zaman prasejarah, seni ukir sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di era modern ini, seni ukir juga masih menjadi produk kerajinan tangan yang diminati. Kali ini kita akan membahas tentang pengertian teknik ukir, fungsi, jenis, karakteristik, cara membuat, hingga contoh kerajinan teknik ukir. Pengertian Teknik Ukir Teknik ukir merupakan salah satu seni yang dikategorikan dalam kerajinan tangan. Kegiatan mengukir umumnya diterapkan pada benda-benda dengan permukaan keras. Pada proses pembuatannya, teknik ukir banyak diterapkan pada bahan kerajinan dari berbagai benda. Mulai dari diaplikasikan pada permukaan logam, kayu, perunggu, kuningan, batu, dan lain-lain. Untuk modelnya sendiri, seniman biasanya mengambil referensi dari beranekaragam bentuk. Misalnya saja model ukiran yang paling umum seperti geometris hingga beragam bentuk non geometris yang hanya menonjolkan unsur keindahannya saja. Sejarah Teknik Ukir Teknik ukir merupakan metode pembuatan seni rupa yang sudah berjalan turun temurun sejak dahulu kala. Di Republic of indonesia sendiri, karya seni ukir disebut-sebut sudah ada sejak zaman prasejarah. Pada abad 1500 SM, nenek moyang kita sudah akrab dengan yang namanya seni ukir. Hal tersebut dapat dilihat dari ditemukannya bukti-bukti peninggalan prasejarah. Terdapat peninggalan ukiran seperti yang terdapat pada kapak batu, patung, ataupun bangunan-bangunan bersejarah seperti candi dan lain sebagainya. Pada benda-benda tersebut, sudah ditemukan jejak seni ukir. Namun pada zaman dahulu, teknik ukir yang diterapkan masih meliputi bentuk-bentuk sederhana. Misalnya motif-motif geometris seperti segitiga, lingkaran, titik, garis dan lain sebagainya. Sementara itu, seiring berkembangnya zaman, kerajinan ukiran masih memiliki banyak peminat. Teknik pembuatan seni ukir pun semakin bervariatif dan mengalami perkembangan, baik dari segi bentuk maupun model dan desainnya. Dan diamati perkembangan ukiran ini juga mencangkup ranah arsitektur. Misalnya seperti ukiran yang terdapat pada masjid, pura, klenteng, candi dan lain sebagainya. Fungsi Seni Ukir Sebagai salah satu cabang seni rupa, ukiran mendapatkan atensi dan minat yang tinggi di kalangan masyarakat. Selain digunakan untuk tujuan dekoratif, sebenarnya apa sajakah fungsi teknik ukir? Fungsi Hias Fungsi yang pertama tentu saja untuk kebutuhan dekoratif atau hiasan. Hal ini karena teknik pembuatan seni ukir sering diaplikasikan pada berbagai benda. Misalnya seperti hiasan dinding, furniture, gerabah, dan lain sebagainya. Fungsi Ekonomis Seni ukir yang cantik sering dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang kerajinan tangan karena atensinya yang besar serta memiliki nilai jual. Karya seni tersebut juga dapat dimanfaatkan secara ekonomi. Penduduk lokal disebuah tempat wisata biasa menjual ukiran untuk dijadikan souvernir. Tentu saja karya seni rupa tersebut dapat mendongkrak ekonomi dan menjadi mata pencaharian masyarakat setempat. Fungsi Simbolik Ukiran menjadi karya seni yang sepertinya sudah tersebar hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Setiap daerah memiliki karakteristik serta teknik yang khas untuk seni ukir. Misalnya untuk daerah Bali dan Toraja, mereka memiliki karakteristik yang khas terkait dengan seni ukir yang dihasilkan. Demikian juga dengan seni ukir asal Jepara dan suku Asmat dari Papua. Oleh karenanya, kerajinan tersebut juga dapat dijadikan sebagai fungsi simbolik. Yang artinya, ukiran pun dapat digunakan sebagai simbol dari suatu wilayah. Tujuannya yakni untuk membedakan ciri khas, karakter, adat istiadat dan juga budaya yang menonjol dari daerah tersebut. Fungsi Kontruksi Ukiran sering diterapkan untuk kebutuhan kontruksi. Misalnya digunakan untuk tempat ibadah, rumah adat, candi, sekat untuk sebuah bangunan dan lain sebagainya. Ukiran ini memang membuat konstruksi ruang atau bangunan tertentu semakin estetik, bukan? Fungsi Magis Pada beberapa daerah, seni ukir sering digunakan untuk berbagai ritual yang bersifat magis. Misalnya digunakan untuk patung yang dipakai dalam upacara adat, digunakan untuk menghias tempat ibadah atau bangunan tertentu dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan sejak zaman dahulu kala, seni ukir dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Inilah mengapa karya seni tersebut juga sering dilambangkan dengan fungsinya secara magis. Jenis-jenis Seni Ukir Bagi orang awam, mungkin ukiran memiliki model yang sekilas terlihat sama. Namun, ternyata kerajinan tersebut dibedakan menjadi berbagai macam jenis, lho. Apa saja macam-macam jenis seni ukir? Seni Ukir Cekung Jenis ukiran yang memiliki motif cekung atau menjorok ke dalam, termasuk sebagai motif seni ukir cekung. Motif cekung ini umumnya bisa dijumpai gerabah, furniture, hiasan dinding dan lain sebagainya. Seni Ukir Cembung Jenis yang satu ini menggunakan teknik mengukir dengan bentuk cembung. Penggunaan teknik ukir cembung ini umumnya ada pada pembuatan relief dan sejenisnya. Ukiran Garis Cawen Ukiran yang motifnya berupa guratan-guratan atau garis disebut jenis ukiran garis. Penggunaannya biasanya ditemukan sebagai kombinasi dengan berbagai motif lainnya. Ukiran Susun Seperti namanya, ukiran susun terbuat dari motif yang disusun-susun. Misalnya motif besar diletakkan pada posisi terbawah kemudian disusul dengan motif berukuran sedang, kecil, hingga yang sangat kecil. Kombinasi yang cantik dari ukiran susun membuat motif tersebut cukup populer dan banyak digemari. Ukiran Tembus Teknik yang digunakan untuk ukiran tembus biasanya dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang. Diantaranya seperti untuk penyekat ruangan, kursi, meja, ukiran tempel, jendela dan lain sebagainya. Teknik tersebut dibuat dengan cara tidak menerapkan dasar. Jadi, intinya ukiran dibuat tembus atau berlubang sehingga penggunaannya banyak dipakai untuk perabotan atau bagian dari kontruksi bangunan. Ukiran Takokan Pada ukiran takokan, biasanya kamu tidak akan mendapati adanya bingkai. Jadi, bagian tepi atau batas ukiran akan dibiarkan terlihat, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi ukiran dengan teknik tersebut. Teknik-teknik Seni Ukir Setelah menentukan bahan yang digunakan untuk teknik ukir, seorang seniman harus memahami juga mengenai macam-macam teknik ukir. Teknik yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan tersebut antara lain adalah Carving Untuk membuat permukaan kayu yang datar menjadi terlihat lebih bervolume, serta berbentuk 3 dimensi. Kamu membutuhkan teknik yang bernama etching. Nah untuk membuat ukiran dengan teknik carving, kamu membutuhkan beberapa alat teknik ukir khusus. Misalnya saja seperti pahat, palu atau bahkan pisau ukir. Fleck Carving Chip carving biasanya digunakan untuk memproses kayu atau media ukir dengan ukuran besar. Sama seperti sebelumnya, pada teknik ini kamu perlu memotong, membentuk dan membuat detail ukiran. Teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat atau kapak dapat dipilih untuk metode chip carving. Salah satu alasan mengapa alat ukir yang digunakan berukuran besar yakni karena bahan yang akan diukir juga tergolong besar. Hal ini dimaksudkan agar alat yang sama besar dan kuatnya ini bisa seimbang dari segi kekuatannya. Mengerik Teknik ukir pada kayu yang perlu diketahui selanjutnya yakni mengerik Dimana teknik ini membutuhkan alat berupa pisau ukir khusus dalam prosesnya. Proses ukir dengan teknik ini biasanya memakan waktu cukup lama. Hal ini karena mengerik dilakukan secara sedikit demi sedikit dan particular. Tentu saja pengrajin membutuhkan ketelatenan, serta proses yang panjang dan rumit. Pembakaran Pada kegiatan mengukir, terdapat juga proses yang namanya pembakaran. Dimana pembakaran dilakukan dengan tujuan untuk finishing. Fungsinya adalah untuk mempercantik desain atau memperjelas kesan pada ukiran. Misalnya kamu menggunakan kayu sebagai media ukir, maka tahap finishingnya adalah dengan melakukan pembakaran. Setelah selesai pada proses pembakaran, kayu tersebut akan terlihat menghitam. Namun hal itu sekaligus akan memperjelas motif dan ukiran yang terdapat pada permukaannya. Selain teknik ukir yang kita bahas di atas, terdapat juga metode yang disebut sebagai teknik ukir tekan. Teknik ukir tekan adalah metode mengukir yang dilakukan dengan cara ditekan, atau dipress dengan menggunakan alat khusus. Teknik tersebut biasanya diterapkan untuk mengukir pada media logam, kuningan, besi, dan sejenisnya. Contoh Teknik Ukir Berbagai daerah di Indonesia memang mempunyai ciri khas kerajinan ukir yang cukup beragam. Berikut ini kami rangkum beberapa contoh teknik ukir yang cukup populer di Nusantara i. Motif Ukir Jepara Jepara terkenal dengan berbagai furniture dengan ukiran yang ciamik. Desainnya pun memiliki karakteristik serta ciri khas tersendiri. Diantaranya seperti berikut ini Ukiran khas Jepara identik dengan motif jumbai yakni dedaunan yang dibentuk secara relung. Untuk ukiran bentuk daun sendiri umumnya dibuat secara miring. Tangkai daun pada motif Jepara biasanya dibuat dengan bentuk melengkung. Teknik ukir kayu terbilang fleksinel, artinya bisa diterapkan pada proses pembuatan beragam kerajinan khas Jepara baik untuk keperluan interior maupun eksterior. 2. Motif Ukir Yogjakarta Pada daerah Yogyakarta, teknik ukir yang digunakan pada daerah tersebut memiliki beberapa ciri khas seperti berikut Ukiran biasanya berbentuk daun dengan bentuk lemah gemulai, serta motifnya lebih condong dibentuk secara cembung ataupun cekung. Menggunakan hiasan yang menyerupai sulur-sulur, bunga atau mahkota. 3. Motif Ukiran Bali Seni ukir yang berasal dari daerah Bali biasanya berupa kerajinan tangan atau patung. Teknik ukir patung dan gerabah dari daerah Bali ciri khasnya adalah seperti berikut Motif Bali biasanya berbentuk angkup dengan bagian ujung berikal. Motif ukiran dibuat cekung dan cembung, misalnya saja pada motif ukiran dedaunan, buah, ataupun bunga. Motif ukiran Bali biasanya berbentuk ikal dari ujung tumbuh hingga pokok daun itu sendiri. 4. Motif Ukiran Toraja Karya seni ukir pada daerah Toraja memiliki beberapa ciri khas seperti berikut Kerajinan ukir Toraja biasanya menggunakan warna dasar merah dan warna hitam yang mendominasi. Motif ukir Toraja biasanya didominasi oleh perpaduan antara garis, bidang, serta titik yang terorganisir dengan harmonis. v. Motif Ukiran Papua Motif ukiran Papua atau suku Asmat juga terbilang sangat populer bahkan sampai ke manca negara. Adapun ciri khas ukirannya adalah seperti berikut Kayu diukir dengan motif yang bentuknya besar dan jelas Menggunakan teknik finishing yang cenderung masih kasar. Ukiran umumnya digunakan pada beragam benda seperti perahu, topeng, patung, serta barang-barang pendukung kegiatan rumah tangga lainnya. Langkah-langkah Membuat Seni Ukir Seni ukir dan seni pahat seringkali dianggap sama, padahal teknik pahat dan teknik ukir adalah hal yang berbeda. Jika mengukir biasanya diterapkan pada benda bersifat 2 dimensi, lain hal nya dengan seni pahat yang digunakan untuk jenis seni 3 dimensi. Lalu, langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan pada saat ingin membuat seni ukir? Simak selengkapnya berikut ini. Pertama, siapkan bahan-bahan teknik ukir yang dibutuhkan. Misalnya kayu, pisau ukir, palu, gergaji dan lain sebagainya. Setelah itu, persiapan desain yang akan dibuat. Lalu, gambarlah kerangka dasarnya terlebih dahulu. Yaitu dengan melukis susunan garis dan motif pada media yang akan digunakan. Langkah selanjutnya adalah pengukiran. Pengukiran dilakukan dengan mencongkel atau membuang bidang kayu untuk membentuk objek tertentu. Tujuannya adalah agar motifnya menjadi terlihat lebih jelas. Tahap terakhir yaitu finishing. Finishing ini dilakukan dengan cara merapikan, membersihkan, membakar, memberi true cat, plitur dan lainnya sesuai selera. Demikian ulasan lengkap mengenai teknik ukir. Karya ukiran ini bukan sekedar barang yang mempunyai nilai ekomonis semata. Lebih dari itu, ukiran ini juga menjadi kekayaan khas nusantara yang kaya akan unsur estetikanya masing-masing.

meja dan kursi merupakan benda kerajinan yang dibuat dengan teknik