Sedangkantujuan sosialisasi yang lain adalah sebagai berikut: dan dalam hal ini yang menjadi agen sosialisasi adalah lembaga pendidikan, peer group, lembaga pekerjaan, dan lingkungan yang lebih luas dari keluarga. Proses resosialisasi adalah pemberian suatu identitas diri yang baru kepada seseorang, sedangkan dalam proses desosialisasi IV Dasar Hukum Dasar Hukum yang melandasi penyelenggaraan Program PKKPT ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Berikutini yang tidak termasuk 4 pilar kebangsaan adalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Anggota-anggota kelompok tidak sepaham lagi tentang tujuan kelompok. Hal-hal yang memengaruhi integrasi sosial adalah nomor . 1, 2, dan 3. 2, 3, dan 4. Memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan. Normayang menentukan norma lain adalah norma yang lebih tinggi, sedangkan norma yang dibentuk menurut peraturan ini adalah norma yang lebih rendah. [5] Menurut Achmad Ali, stufenbau theorie Kelsen merupakan peraturan hukum keseluruhannya dari norma dasar yang berada di puncak piramida, dan semakin ke bawah semakin beragam dan menyebar. merupakansuatu jalinan mata rantai aktifitas yang tidak termasuk bersumber dari nilai-nilai dan bermuara pada pidana dan pemidanaan. Menurut penulis, hukum pidana adalah hukum yang meliputi semua aturan hukum yang mengandung ancaman pidana. permasalahan yang dihadapi umat Islam di negeri ini. Kebebasan yang tidak terbatas akibat reformasi tabel angsuran gadai bpkb motor di pegadaian. Pengertian Hukum – Dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan kesepakatan bersama. Hukum dibuat dengan tujuan mengatur dan menjaga ketertiban, keadilan sehingga kekacauan bisa terkendali atau dicegah. Setiap negara memiliki peraturan hukum yang berbeda-beda, termasuk negara Indonesia. Sesuai dengan pasa 1 ayat 3, Indonesia merupakan negara hukum dan setiap warga negara Indonesia harus mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Hukum di setiap negara merupakan peraturan yang secara adat, resmi dianggap mengikat dan diresmikan oleh penguasa negara atau pemerintah. Ada banyak sekali hukum di Indonesia, Undang-Undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, sampai peraturan daerah. Jika ada warga negara Indonesia yang tidak mematuhi hukum-hukum tersebut, maka akan dikenakan sanksi, bisa berupa penjara atau membayar denda. Berikut adalah rangkuman mengenai hukum, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, unsur sampai jenis-jenisnya. Pengertian Hukum 1. Aristoteles2. Ernst Utrecht 3. Immanuel Kant4. Mochtar Kusumaatmadja 5. Thomas Hobbes6. Hans KelsenTujuan Hukum Fungsi Hukum Unsur Hukum Bidang-bidang Hukum 1. Hukum Pidanaa. hukuman matib. hukuman penjarac. hukuman dendad. hukuman tutupan2. Hukum Perdata 3. Hukum Tata Negara 4. Hukum Internasional 5. Hukum Adat 6. Hukum LingkunganRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal, yang menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau ditetapkan oleh hakim melalui preseden. Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk perjanjian arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan litigasi pengadilan standar. Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konstitusi, tertulis atau diam-diam, dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk politik, ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai mediator hubungan antar manusia. Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam yurisdiksi hukum perdata, legislatif atau badan pusat lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan hukum. Secara historis, hukum agama mempengaruhi hal-hal sekuler, dan masih digunakan di beberapa komunitas agama. Hukum syariah berdasarkan prinsip-prinsip Islam digunakan sebagai sistem hukum utama di beberapa negara, termasuk Iran dan Arab Saudi. Berikut adalah pengertian hukum menurut beberapa ahli 1. Aristoteles Aristoteles merupakan seorang filsuf yang berasal dari Yunani. Aristoteles membagi hukum menjadi dua, hukum tertentu dan hukum universal. Hukum tertentu adalah aturan-aturan yang menetapkan dan melarang beberapa tindakan. Hukum universal adalah hukum alam, ia memiliki aturan dan pengarahannya tersendiri. 2. Ernst Utrecht Ernst Utrecht adalah seorang pakar hukum yang berasal dari Indonesia. Menurutnya, definisi hukum adalah himpunan yang menjadi petunjuk hidup, berupa perintah atau larangan yang bertujuan mengatur tata tertib di dalam masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat. Jika masyarakat tersebut melanggar peraturan yang sudah ditetapkan, maka pemerintah atau masyarakat itu harus mengambil tindakan. 3. Immanuel Kant Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terkenal dari abad ke-18. Menurut Immanuel, manusia akan tergerak untuk bertindak di bawah hukum, dan hal itu merupakan standar otoritatif yang mengikat secara perasaan. Manusia bisa bertindak sesuai kemauannya sendiri namun tidak bertentangan dengan moral-moral yang berlaku di dalam lingkungannya. Menurut Immanuel, hukum adalah syarat yang secara keseluruhan memiliki kehendak bebas untuk bisa menyesuaikan dan mengikuti peraturan. 4. Mochtar Kusumaatmadja Mochtar Kusumaatmadja memandang hukum sebagai alat bantu untuk segala macam proses perubahan yang ada di dalam masyarakat. Selain itu, menurutnya hukum merupakan alat untuk melindungi, memelihara dan menertibkan masyarakat. Hukum menurut Mochtar hukum adalah sebuah kaidah dan asas yang berguna dalam mengatur hubungan masyarakat yang dibuat dengan keadilan. 5. Thomas Hobbes Thomas Hobbes adalah filsuf asal Inggris yang beranggapan bahwa hukum adalah alat perekat yang formal, memiliki kegunaan dalam menyatukan masyarakat yang pada awalnya tidak terorganisir. Menurut pandangannya, hukum adalah suatu aturan yang menguasai kehidupan masyarakat baik secara paksa atau memerintah dan dibuat oleh pihak-pihak yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat tersebut. 6. Hans Kelsen Hans kelsen, seorang ahli hukum dan juga filsuf asal Austria. Ia adalah seorang penggagas bahwa hukum merupakan teori hukum yang murni. Hans berpendapat bahwa hukum merupakan norma yang berisi tentang kondisi dan konsekuensi dalam tindakan tertentu. Konsekuensi dari pelanggaran hukum bisa berupa ancaman sanksi dari penguasa di dalam lingkungan masyarakat itu. Belum adanya definisi hukum yang jelas ini sebetulnya menjadi kendala bagi mereka yang ingin mendalami ilmu hukum. Memang, bagi masyarakat awam pengertian hukum sendiri tidak terlalu penting. Menurut masyarakat, yang lebih penting adalah bagaimana penegakan hukum dan perlindungan hukum yang diberikan kepada mereka. Ada banyak sekali bidang hukum, mulai dari hukum pidana, perdata, acara, tata negara, hukum internasional, hukum adat, sampai hukum lingkungan. Tujuan Hukum Masyarakat adalah pelaku, bukan alat atau objek yang mempunyai kepentingan dan tuntutan yang diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Berikut adalah tujuan dari hukum Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan manusia dari bahaya yang mengancam. Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan bisa mencegah terjadinya konflik di antara manusia. Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun kelompok. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan perlindungan kepentingan agar kepentingannya bisa terlindungi dari ancaman sekelilingnya. Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk semua orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga memberi makan yang berlimpah, perlindungan dan mencapai kebersamaan. Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban. Fungsi Hukum Fungsi dari hukum yaitu Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem yang menerapkan aturan-aturan mengenai perilaku yang benar. Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan pada masyarakat. Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat. Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial. Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan. Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan baik pada aparatur pengawas, aparatur pelaksana dan aparatur penegak hukum. Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam masyarakat sehingga kelompok jadi semakin erat eksistensinya. Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat dari kasus yang mengganggu masyarakat dengan cara memberikan sanksi baik pidana, perdata, administrasi dan sanksi masyarakat. Sebagai alat untuk melakukan alokasi kewenangan dan putusan terhadap badan pemerintahan. Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum bukan alat yang hanya digunakan untuk mengontrol masyarakat, namun juga meletakan dasar-dasar hukum yang bisa menstimulasi dan memfasilitasi interaksi di antara masyarakat dengan tertib dan adil. Unsur Hukum Beberapa unsur hukum yaitu Hukum adalah peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu pergaulan di masyarakat. Peraturan dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib Peraturan bersifat memaksa Sanksi terhadap pelanggaran yang dibuat adalah tegas. Bidang-bidang Hukum Hukum dibagi ke dalam beberapa bidang, hukum pidana atau hukum publik, hukum perdata atau hukum pribadi, hukum tata negara, hukum internasional, hukum adat, dan hukum lingkungan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bidang hukum. 1. Hukum Pidana Hukum pidana adalah peraturan yang menentukan perbuatan apa saja yang tidak boleh dilanggar dan termasuk dalam tindak pidana. Hukum pidana juga mengatur sanksi apa saja yang bisa dijatuhkan jika melanggar hukum pidana. Hukum pidana merupakan bagian dari hukum yang berlaku di suatu negara. Hukum pidana bukanlah mengadakan norma sendiri, namun sudah ada pada norma lain. Hukum pidana bersumber pada hukum tertulis dan tidak tertulis. Indonesia belum memiliki Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Maka dari itu, Indonesia masih memberlakukan hukum pidana yang merupakan warisan dari pemerintah kolonial. Sistematika Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adalah, Buku I tentang ketentuan umum, Buku II tentang kejahatan, Buku III tentang pelanggaran. Hukuman yang bisa dijatuhkan kepada pelanggar hukum pidana yaitu a. hukuman mati Hukuman mati ini tidak berlaku di negara-negara yang menghapuskan hukuman mati seperti negara Belanda. Indonesia sendiri masih memberlakukan hukuman mati meskipun masih banyak pro dan kontra terkait hukuman ini. b. hukuman penjara Hukuman penjara dibedakan menjadi hukuman penjara seumur hidup dan penjara sementara. Hukuman penjara paling sedikit 1 tahun dan maksimal 20 tahun. terpidana harus tinggal di dalam penjara selama masa hukuman dan wajib melakukan pekerjaan yang telah ditentukan. c. hukuman denda Terpidana boleh memilih apakah ingin membayar denda atau menggantinya dengan hukuman kurungan. Hukuman kurungan ini tidak seberat hukuman penjara. Hukuman kurungan dijatuhkan jika pelanggaran yang dilakukan tidak terlalu berat. hukuman kurungan ini paling maksimal 6 bulan lamanya. d. hukuman tutupan Hukuman tutupan dijatuhkan berdasarkan alasan politik pada orang-orang yang telah melakukan kejahatan. Hukuman tutupan ini adalah hukuman penambahan pidana. 2. Hukum Perdata Hukum perdata adalah peraturan yang mengatur hak dan kewajiban seseorang dengan badan hukum. Istilah hukum perdata pertama kali dikenal dalam bahasa Belanda, bahkan sumber hukum Hukum Keperdataan Jilid Ketiga Perdata berasal dari kitab Burgerlijk Wetboek atau Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sejarah hukum perdata di Indonesia memiliki hubungan dengan hukum perdata Eropa yang diberlakukan Hukum perdata romawi. Hukum Perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis. Pada waktu itu dianggap sebagai hukum yang sangat sempurna. Hukum privat ini berlaku di Perancis dan dimuat dalam dua kodifikasi. Ketika Perancis menguasai Belanda, kedua hukum kodifikasi itu juga diberlakukan di Belanda, bahkan masih digunakan ketika 24 tahun pasca kemerdekaan Belanda. Setelah itu, Belanda mulai menyusun kitab Undang-Undang untuk hukum perdata. Kitab Undang-undang Hukum perdata tersusun atas bab tentang orang, bab ini mengatur hukum tentang manusia sendiri dan kekeluargaan. tentang kebendaan, bab ini mengatur segala hal yang memiliki hubungan dengan hukum benda dan warisan. tentang perikatan, bab ini mengatur segala hak dan kewajiban antara orang dengan orang, dengan badan hukum dan pihak-pihak tertentu. tentang pembuktian, bab ini mengatur segala alat pembuktian dan akibat hukumnya. 3. Hukum Tata Negara Hukum tata negara adalah hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam perjalanan sejarah dan diatur oleh hukum yang disebut negara. Jadi, hukum tata negara berhubungan dengan negara. Dalam hukum internasional, negara merupakan subjek hukum internasional. Dalam hukum privat, negara adalah badan hukum yang tunduk pada hukum. Sebuah negara yang independen dalam hubungan eksternal, diatur oleh hukum yang secara hukum mengatur hubungan satu sama lain. Hukum tata negara adalah hukum utama yang membentuk kantor pemerintahan, memberikan kekuasaan, dan mengatur hubungan dengan warga negara. Ini adalah ciri hukum tata negara yang mengatur hubungan dengan melibatkan pemerintah. Terutama hubungan antara berbagai lembaga pemerintah. Hubungan dengan warga negara cenderung dalam bidang hukum administrasi, kecuali jika kita berbicara tentang alokasi alat kekuasaan kepada warga negara. tidak semua negara memiliki konstitusi. Namun, negara yang tidak mempunyai konstitusi biasanya memiliki jus commune atau yang disebut dengan hukum tanah air. Hukum tanah air berisi tentang sejumlah peraturan imperatif dan konsensus. Peraturan tersebut meliputi aturan hukum adat, konvensi, hukum hakim, dan norma internasional. 4. Hukum Internasional Hukum internasional adalah hukum yang mengatur segala aktivitas berskala internasional. Hukum internasional pada awalnya hanya diartikan sebagai aturan dalam hubungan antarnegara. Namun, dalam perkembangannya, hubungan internasional semakin kompleks. Selain itu, hukum internasional juga mengatur struktur dan perilaku dari organisasi internasional, perusahaan multinasional dan individu. Hukum internasional bisa dirumuskan sebagai kumpulan hukum yang terdiri dari peraturan yang mengikat negara-negara. Hukum internasional memiliki beberapa bentuk perwujudan dan pola perkembangannya. Ada hukum internasional regional, hukum yang berlaku sebatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum internasional Amerika – Amerika Latin. Selain itu juga mengatur konsep perlindungan kekayaan hayati laut. Sedangkan hukum internasional khusus adalah kaidah yang berlaku khusus untuk negara-negara tertentu seperti konvensi Eropa mengenai HAM. Hukum internasional merupakan hukum yang berdasarkan pikiran masyarakat internasional yang terdiri dari sejumlah negara yang memiliki kedaulatan dan kemerdekaan. yang dimaksud adalah negara yang berdiri sendiri atau tidak berada di bawah kekuasaan negara lain. Hukum internasional memiliki subjek hukum yang meliputi negara, organisasi internasional dan individu. Baca Juga Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi dan Contohnya 5. Hukum Adat Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis. Hal ini karena tidak ada aturan hukum yang tercatat. Contoh hukum adat adalah peraturan menteri, ia tidak mendapat lagi kepercayaang dari mayoritas DPR dan harus mengundurkan diri dari jabatannya. Hukum Adat Di Indonesia Aturan seperti itu tidak tertulis dalam undang-undang, namun hal itu merupakan aturan yang umum. Tidak ada kewajiban hukum bagi menteri ini untuk pengunduran dirinya, namun, keharusan ini merupakan hal yang biasa dalam politik nasional. karakteristik dari hukum adat adalah aturan itu diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi selanjutnya, atau turun temurun. Hukum adat bisa mencakup berbagai bidang misalnya, hak dan kewajiban perkawinan, warisan, hubungan antara masyarakat, kepemilikan, dan lain-lain. Beberapa contoh hukum adat yang diberlakukan di beberapa negara adalah hak bertetangga dan devolusi. Secara yuridis, hukum adat adalah hukum atau aturan yang merupakan hasil dari praktek adat tradisional dari waktu ke waktu. Dengan demikian, hal itu menjadi sebuah sumber hukum. Hal ini diakui oleh pengadilan dan bisa melengkapi undang-undang, asalkan, hukum adat tersebut tidak bertentangan dengan hukum lainnya. 6. Hukum Lingkungan Hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur pola lingkungan dan semua perangkatnya, selain itu hukum lingkungan juga mengatur kondisi bersama manusia yang berada dalam pengaruh lingkungan tersebut. Hukum Lingkungan Di Indonesia Edisi Ketiga Hukum lingkungan memiliki tiga pilar yang harus dijaga yaitu ekonomi, lingkungan hidup dan masyarakat. Ketiga pilar yang berkolaborasi dengan baik ini akan melahirkan konsep pembangunan yang berkepanjangan. Hukum lingkungan adalah disiplin ilmu yang mencakup aspek tata lingkungan, perlindungan lingkungan, kesehatan lingkungan, kesehatan manusia, tata ruang, otonomi daerah, aspek sektoral, internasionalisasi lingkungan hidup dan penegakkan hukum. Hukum lingkungan di Negara Indonesia diatur dalam Undang-Undang No 32 tahun 2009. Undang-Undang No 32 ini juga mengatur tentang melestarikan lingkungan serta mencegah kerusakan lingkungan. Temukan hal-hal menarik lainnya dalam Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Jakarta - Tujuan hukum secara umum adalah untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam perhubungan antara anggota masyarakat. Para ahli hukum juga punya beberapa pendapat terkait definisi tujuan apa saja tujuan hukum? Berikut penjelasan buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Tami Rusli, para ahli hukum punya definisi tujuan hukum yang berbeda, diantaranya Subekti dalam buku 'Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan'- Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada Van Apeldoorn dalam buku 'Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht'- Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum menghendaki dalam 'Science et technique en droit prive positif'- Tujuan hukum semata-mata untuk mencapai keadilan dan 'kepentingan daya guna dan kemanfaatanJeremy Bentham dalam buku 'Introduction to the moral and legislation'- Tujuan hukum adalah untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah bagi orang. Karena apa yang berfaedah bagi orang yang satu, mungkin merugikan orang lain, maka menurut teori utilitas tujuan hukum ialah menjamin adanya kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada orang J Van Kan, dalam buku "Inleiding tot de reschtsweetenschap' menulis antara lain terdapat kaidah-kaidah kesusilaan kesopanan, yang semuanya bersama-sama ikut berusaha dalam penyelenggaraan dan perlindungan kepentingan-kepentingan orang dalam HukumDalam buku Pengantar Hukum Indonesia oleh Rahman Syamsuddin, Glastra van Loon menyebutkan beberapa fungsi hukum yaituMenertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup;Menyelesaikan pertikaian;Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan, jika perlu dengan kekerasan;Mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat;Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum dengan cara merealisasi fungsi di Sjachran Basah berpendapat bahwa fungsi hukum dalam kehidupan masyarakat terutama di Indonesia mempunyai panca fungsi, yaituDirektif, sebagai pengarah dalam membangun untuk membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan bernegara;Integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa;Stabilitatif, sebagai pemelihara termasuk di dalamnya hasil-hasil pembangunan dan penjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat;Perfektif, sebagai penyempurna terhadap tindakan-tindakan administrasi negara, maupun sikap tindak warga dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat;Korektif, baik terhadap warga negara maupun administrasi negara dalam mendapatkan tujuan hukum telah dipaparkan. Apakah hukum dan undang-undang merupakan satu istilah yang sama? Simak penjelasannya di halaman berikut juga 'Polda Bantah Kriminalisasi Haris-Fatia Sudah Berdasar Fakta Hukum'[GambasVideo 20detik] Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan mencegah terjadinya kekacauan. Setiap negara di dunia mempunyai masing-masing aturan hukum tersendiri yang berbeda dengan negara lainnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya karakteristik atau kebutuhan masyarakat tersebut. Dasar dari pernyataan bahwa Indonesia adalah negara hukum, disebutkan oleh Undang-Undang Dasar UUD 1945 Pasal 1 ayat 3 di mana “setiap warga negara wajib untuk mematuhi hukum dan aturan yang berlaku di Indonesia”. Pengertian Hukum Menurut KamusPengertian Hukum Menurut KBBIPengertian Hukum Menurut Kamus OxfordPengertian Hukum Menurut Encyclopedia BritannicaPengertian Hukum Menurut Kamus CambridgePengertian Hukum Menurut TokohPengertian Hukum Menurut PlatoPengertian Hukum Menurut SocratesPengertian Hukum Menurut Jean BodinPengertian Hukum Menurut Van KanPengertian Hukum Menurut AustinPengertian Hukum Menurut AristotelesPengertian Hukum Menurut MontesquiePengertian Hukum Menurut UtrechtPengertian Hukum Menurut Hugo de GrootPengertian Hukum Menurut Thomas HobbesPengertian Hukum Menurut Van VollenhovenPengertian Hukum Menurut LemairePengertian Hukum Menurut Ahli Hukum IndonesiaPengertian Hukum Menurut Mochtar KusumaatmadjaPengertian Hukum Menurut Wirjono ProdjodikoroPengertian Hukum Menurut Soerojo WignjodipoeroPengertian Hukum Menurut Soerjono SoekantoTujuan Hukum Menurut Para AhliTujuan Hukum Menurut Mochtar KusumaatmadjaTujuan Hukum Menurut Jeremy BenthamTujuan Hukum Menurut AristotelesTujuan Hukum Menurut GeniTujuan Hukum Menurut Immanuel KantFungsi HukumFaktor Penting Dalam Pembuatan HukumKedudukan HukumHukum Sebagai Kontrol Sosial Social ControlHukum Sebagai Tools of Social EngineeringHukum Sebagai Alat PolitikHukum Sebagai Sarana Integrasi Sosial Pengertian Hukum Menurut Kamus Dalam bahasan ini akan diberikan hasil penulusaran arti dari kata “Hukum” secara bahasa dari beberapa rujukan kamus dunia. Pengertian Hukum Menurut KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Hukum adalah peraturan atau ada yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Pengertian lain dalam KBBI juga disebutkan bahwa Hukum adalah Undang-Undang UU, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. KBBI juga menjelaskan secara mendalam arti hukum adalah sebagai sebuah patokan/kaidah atau ketentuan mengenai rangkaian peristiwa tertentu. Demikian berarti hukum adalah sebuah keputusan atau pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim dalam pengadilan yang disebut juga sebagai vonis. Pengertian Hukum Menurut Kamus Oxford Menurut Kamus Oxford, Hukum adalah sistem peraturan yang diakui oleh suatu negara atau komunitas tertentu sebagai pengatur tindakan para anggota dan yang dapat ditegakkan dengan pengenaan hukuman. Pengertian Hukum Menurut Encyclopedia Britannica Dalam encyclopedia Britannica, hukum diartikan sebagai sebuah disiplin dan profesi yang berkaitan dengan kebiasaan, praktek, dan aturan perilaku suatu komunitas yang diakui, mengikat oleh komunitas. Penegakkan badan aturan adalah melalui otoritas yang mengendalikan atau pihak berwenang yang memegang kontrol. Pengertian Hukum Menurut Kamus Cambridge Di kamus Cambridge, disebut bahwa hukum adalah aturan, dibuat oleh pemerintah, digunakan untuk mengatur masyarakat. Hukum diartikan sebagai sistem aturan negara, kelompok, atau bidang kegiatan tertentu. Hukum juga dapat berarti aturan umum yang menyatakan apa yang selalu terjadi ketika ada kondisi yang sama. Pengertian Hukum Menurut Tokoh Berikut ini akan diberikan paparan pengertian hukum menurut sejumlah tokoh-tokoh yang dikenal luas di dunia. Pengertian Hukum Menurut Plato Menurut Plato, hukum didefinisikan sebagai tatanan terbaik untuk menangani dunia fenomena yang penuh dengan ketidakadilan. Pengertian Hukum Menurut Socrates Menurut Socrates, beliau memandang hukum sesuai dengan hakikat manusia dan didefinisikan sebagai tatanan kebajikan. Tatanan yang mengutamakan kebajikan dan keadilan bagi umum. Menurut Socrates, hukum bukanlah aturan yang dibuat untuk melanggengkan nafsu orang kuat kontra filsuf Ionia, karena itu hukum sejatinya adalah tatanan obyektif untuk mencapai kebajikan dan keadilan umum. Pengertian Hukum Menurut Jean Bodin Jean Bodin mendefinisikan hukum sebagai suatu jelmaan dari kehendak negara sebagai pencipta hukum dan negara adalah satu-satunya sumber yang memiliki kedaulatan untuk melakukan hal tersebut. Menurut Jean Bodin, di luar negara tidak ada satu orang pun dan institusi pun yang berwenang menetapkan hukum. Meskipun interpretasi ke arah sana terbuka lebar, namun Bodin dalam teorinya tidak sepenuhnya memihak kekuasaan mutlak. Ia masih mereferensikan adanya hukum alam, bahwa terdapat perbedaan tegas antara perundang-undangan dan hukum. Menurutnya, hukum haruslah adalah baik dan adil tanpa perintah, sedangkan perundang-undangan dihasilkan dari penerapan kedaulatan orang yang memerintah. Pengertian Hukum Menurut Van Kan Tokoh Van Kan memberikan definisi mengenai hukum sebagai keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa dengan maksud untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat. Pengertian Hukum Menurut Austin Austin memberikan pengertian hukum sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada mahluk yang berakal oleh mahluk yang berkuasa atasnya. Hukum merupakan perintah dari sekelompok individu yang memegang kekuasaan tertinggi atau pemegang kedaulatan. Austin juga menganggap bahwa hukum adalah sebuah sistem yang logis, tetap, dan bersifat tertutup. Terkait dengan kebaikan atau keburukan sebuah hukum, dianggap sebagai persoalan di luar ranah pengertian hukum. Pengertian Hukum Menurut Aristoteles Menurut Aristoteles, hukum merupakan kumpulan aturan yang dapat mengikat dan berlaku terhadap masyarakat dan juga terhadap hakim itu sendiri. Dengan kata lain hukum harus dipatuhi dan dijalankan oleh setiap orang termasuk pejabat negara. Pengertian Hukum Menurut Montesquie Montesquie berpendapat bahwa hukum merupakan gejalan sosial dan adanya perbedaan hukum utamanya disebabkan oleh adanya perbedaan alam, politik, etnis, sejarah, dan faktor lain dari tatanan masyarakat. Untuk hal ini, hukum suatu negara harus dibandingkan dengan hukum negara lain. Pengertian Hukum Menurut Utrecht Utrecht dalam bukunya Pengantar dalam Hukum Indonesia menyebutkan bahwa “Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup perintah-perintah dan larangan-larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan oleh karena itu seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan”. Pengertian Hukum Menurut Hugo de Groot Hugo de Groot memiliki karya yang berjudul “De Jure Belli ac Pacis”, dalam karyanya tersebut, beliau menyebutkan bahwa “Law is a rule of moral action obliging to that which is right” yang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih artinya “Hukum adalah aturan tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar.” Pengertian Hukum Menurut Thomas Hobbes Thomas Hobbes dalam bukunya “Leviathan” menulis bahwa “Where as law, properly is the word of him, that by right had command over others”, yang artinya dalam bahasa Indonesia dapat bermakna “pada dasarnya hukum adalah kata seseorang, dengan haknya telah menguasi orang lain”. Pengertian Hukum Menurut Van Vollenhoven Van Vollenhoven dalam bukunya Het Adatrecht van Netherlandsche Indie menyatakan bahwa “Hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup, yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur-membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala lainnya. Juga Van Vollenhoven dalam buku lainnya Inleiding tot de Studie van Het Netherlandse Recht menyatakan bahwa “hukum itu banyak segi dan demikian luasnya, sehingga tidak mungkin menyatakan dalam 1 satu rumusan yang memuaskan.” Pengertian Hukum Menurut Lemaire Lemaire menulis sebuah buku berjudul Het Recht in Indonesia menuliskan bahwa “Hukum yang banyak seginya dan meliputi segala macam hal itu menyebabkan tak mungkin orang membuat suatu definisi apa hukum itu sebenarnya”. Pengertian Hukum Menurut Ahli Hukum Indonesia Dalam paparan di bawah ini, dijelaskan makna atau pengertian hukum menurut para ahli hukum yang dikenal di Indonesia. Pengertian Hukum Menurut Mochtar Kusumaatmadja Mochtar Kusumaatmadja memberikan pengertian hukum secara luas bahwa hukum seharusnya dipahami tidak saja merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidpan dalam masyarakat melainkan meliputi lembaga-lembaga atau institutsi dan proses-proses yang mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu dalam kenyataan. Pengertian Hukum Menurut Wirjono Prodjodikoro Wirjono Prodjodikoro menuliskan bahwa hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota suatu masyarakat. Pengertian Hukum Menurut Soerojo Wignjodipoero Toko Soerojo Wignjodipoero mengatakan dalam karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu Hukum bahwa Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan, atau perizinan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. Pengertian Hukum Menurut Soerjono Soekanto Soerjoni Soekanto merumuskan hukum ke dalam 3 tiga arti sebagai berikut Hukum sebagai lembaha sosial social-institution yang merupakan himpunan kaidah-kaidah dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat; Hukum sebagai sarana sistem pengendalian sosial, yang mencakup segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak, yang bertujuan untuk mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat dari segala lapisan agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai; Hukum sebagai seni. Tujuan Hukum Menurut Para Ahli Di bawah ini merupakan pemaparan tujuan dibuatnya sebuah hukum menurut para ahli hukum. Tujuan Hukum Menurut Mochtar Kusumaatmadja Menurut Mochtar Kusumaatmadja, hukum bertujuan untuk menciptakan sebuah ketertiban sehingga menjadi pokok terciptanya sebuah struktur sosial yang teratur. Selain itu, hukum memiliki tujuan lain yakni membuat keadilan yang sesuai dengan masyarakat dan zaman dapat terwujud. Tujuan Hukum Menurut Jeremy Bentham Jeremy Bentham menjelaskan bahwa tujuan hukum adalah guna mencapai kemanfaatan. Dalam arti lain hukum akan dapat menjamin kebahagiaan orang banyak, teori tersebut juga dikenal dengan teori utilities. Tujuan Hukum Menurut Aristoteles Aristoteles berkata bahwa tujuan hukum adalah guna mencapai keadilan dan juga sebagai unsur keadilan, artinya memberikan kepada setiap orang atas apa yang menjadi haknya. Teori itu kini dikenal sebagai teori etis. Tujuan Hukum Menurut Geni Geni menjelaskan tujuan hukum merupakan cara untuk mencapai keadilan dan juga sebagai unsur keadilan. Unsur keadilan yaitu kepentingan dayaguna serta kemanfaatan. Tujuan Hukum Menurut Immanuel Kant Immanuel Kant menjelaskan bahwa keseluruhan syarat yang dengan kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan lainnya untuk menuruti peraturan hukum soal kemerdekaan. Adapun fungsi dibentuknya hukum dapat dijelaskan ke dalam poin-poin berikut ini Memberi petunjuk untuk warga dalam pergaulan masyarakat; Melaksanakan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga dalam bermasyarakat; Mengatur interaksi serta pergaulan antar manusia guna mencapai kedamaian; Menjadi sarana untuk penggerak pembangunan nasional; Upaya untuk mendatangkan kemakmuran dalam kehidupan di masyarakat; Menjadi salah satu alat dan fungsi kritis sosial; Memberikan jaminan kenyamanan, keamanan, serta kebahagiaan bagi masyarakat. Faktor Penting Dalam Pembuatan Hukum Dalam proses pembuatan sebuah hukum, ada beberapa faktor yang penting untuk diperhatikan dalam pembuatan hukum. Diperlukan otoritas atau kewenangan negara; Hanya institusi tertentu yang dapat membuat hukum termasuk undang-undang; Lembaga yang membuat hukumtelah diberi wewenang untuk melakukannya; Terdapat sanksi bagi yang melanggar hukum; Sanksi dijatuhkan oleh pihak yang diberi otoritas atau kewenangan oleh negara. Kedudukan Hukum Dalam kedudukannya di kehidupan manusia, hukum memiliki peranan yang sangat strategis meliputi pergaulan hidup antar warga masyarakat. Hubungan antara negara dan warganya, hubungan antara negara dengan negara dan warga dunia. Hukum diposisikan sebagai kontrol sosial, alat bantu rekayasa sosial, alat politik, dan sarana integrasi sosial. Hukum Sebagai Kontrol Sosial Social Control Hukum sebagai social control berarti bahwa keberadaan hukum di tengah kehidupan masyarakat memiliki peran membatasi tingkah laku manusia beserta akibat yang akan diterima jika terjadi perbuatan yang tidak sesuai dengan pembatasan tersebut. Hukum Sebagai Tools of Social Engineering Hukum sebagai alat bantu perekayasa sosial memiliki arti bahwa hukum memiliki perananan yang luas, dapat menciptakan perubahan masyarakat menuju kehidupan yang terencana dan mengantarkannya pada kehidupan yang lebih baik. Hukum Sebagai Alat Politik Hukum juga diposisikan sebagai alata politik di mana hukum memiliki fungsi untuk memperkokoh kekuasaan politik dan mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan negara. Hukum sebagai salah satu alat politik dapat dijakan media untuk mencapai kekuasaan dogmatik. Dalam prakteknya, walaupun hukum dibentuk oleh sebuah kekuasaan politik, namun produknya secara ideal harus terbebas dari kepentingan politik penguasa sosiologis. Hukum Sebagai Sarana Integrasi Sosial Kedudukan hukum sebagai saran integrasi sosial bermakna hukum diciptakan untuk mendapatkan harmonisasi kepentingan masyarakat sehingga pergaulan hidup berlangsung tertib berdasarkan pada tata aturan yang ada. Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, kita berpegang teguh dengan hukum yang berlaku. Hal ini karena Indonesia adalah negara hukum yang telah diterangkan dalam Pasal 1 ayam 3 UUD 1945. Konsep negara hukum mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan demokratis, dan terlindungi hak asasi manusia, serta kesejahteraan yang berkeadilan. Pengertian Hibah Menurut Hukum Islam dan Hukum Negara, Ketahui Pula Ketentuannya Indonesia adalah Negara Hukum, Kenali Ciri-Cirinya Hukum Menahan Kentut saat Salat, Simak Syarat Wajib, Sah, dan Rukunnya Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan mencegah terjadinya kekacauan. Hukum merupakan peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum juga dapat diartikan sebagai undang-undang dan peraturan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. Ketaatan kepada peraturan dan hukum adalah sebuah konsep yang harus diwujudkan dalam diri setiap warga negara. Semakin seseorang itu taat hukum, maka bisa disimpulkan kalau tingkat kesadaran hukumnya juga tinggi. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian hukum, tujuan, fungsi, hingga jenis-jenisnya. Berikut ini telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Selasa 18/5/2021.Pengertian Hukum Menurut Para AhliIlustrasi hukum. dok. Bill Oxford/Unsplash/Adhita DiansyaviraSecara umum, pengertian hukum dapat diartikan sebagai peraturan berupa norma dan sanksi yang diciptakan untuk mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan menjaga ketertiban, keadilan, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan. Selain itu, hukum juga menjadi pedoman bagi masyarakat dalam melakukan suatu tindakan dan mendapatkan kepastian terhadap perlindungan hukum. Adapun pengertian hukum menurut para ahli, di antaranya sebagai berikut 1. Aristoteles Pengertian hukum menurut Aristoteles tidak hanya merupakan kumpulan aturan yang dapat mengikat dan berlaku pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada hakim itu sendiri. Dengan kata lain hukum tidak diperuntukkan dan ditaati oleh masyarakat saja, tapi juga wajib dipatuhi oleh pejabat negara. 2. Montesquieu Pengertian hukum merupakan gejala sosial dan perbedaan hukum dikarenakan oleh perbedaan alam, politik, etnis, sejarah dan faktor lain dari tatanan masyarakat, untuk itu hukum suatu negara harus dibandingkan dengan hukum negara lain. 3. Sunaryati Hatono Pengertian hukum tidak hanya menyangkut kehidupan pribadi seseorang dalam suatu masyarakat, tetapi jika menyangkut dan mengatur berbagai kegiatan manusia dalam hubungannya dengan manusia lainnya, dengan kata lain hukum mengatur berbagai kegiatan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. 4. Samidjo Pengertian hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau ijin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. 5. Satjipto Rahardjo Pengertian hukum adalah karya manusia berupa norma-norma yang berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku. 6. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto Pengertian hukum adalah peraturan-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan resmi berwajib, yang menentukan tingkah lakuTujuan Hukum Menurut Para AhliIlustrasi hukum. iStockphotoTujuan hukum bisa Anda kenali dari berbagai pemikiran para ahli. Berikut tujuan hukum menurut para ahli 1. Mochtar Kusumaatmadja Tujuan hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah menciptakan sebuah ketertiban sehingga menjadi pokok terciptanya sebuah struktur sosial yang teratur. Selain itu, hukum memiliki tujuan lain yakni membuat keadilan yang sesuai dengan masyarakat dan zaman dapat tewujud. 2. Jeremy Bentham Menurut ahli bernama Jeremy Bentham 1990, tujuan hukum ialah guna mencapai kemanfaatan. Artinya hukum akan dan dapat menjamin kebahagiaan orang banyak, teori tersebut juga dikenal dengan teori utilities. 3. Aristoteles Sebagai seorang ahli, aristoteles mengungkapkan tujuan hukum adalah guna mencapai sebuah keadilan, artinya memberikan kepada setiap orang atas apa yang sudah menjadi haknya. Teori itu kini dikenal sebagai teori etis. 4. Geny Sedangkan menurut Geni 1994 tujuan hukum merupakan untuk mencapai adanya keadilan dan juga sebagai unsur keadilan. Unsur keadilan yaitu kepentingan dayaguna serta kemanfaatan. 5. Immanuel Kant Tujuan hukum selanjutnya menurut Immanuel Kant adalah keseleruhan syarat yang dengan kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan lainnya untuk menuruti peraturan hukum soal hukum Via beberapa fungsi hukum yang perlu Anda pelajari lebih mendalam. Berikut fungsi hukum, diantaranya 1. Melindungi Kepentingan Bersama Setiap manusia pada dasarnya membutuhkan perlindungan dari manusia lainnya. Sehingga, fungsi hukum juga untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan bersama. Adanya rasa terlindungi dan berkeadilan ini dapat tercapai apabila manusia menegakkan hukum dengan baik. Sehingga dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat terhindar dari berbagai ancaman di sekelilingnya. Dengan mematuhi, menegakkan, serta melaksanakan hukum yang berlaku, maka kepentingan bersama dapat terealisasikan. 2. Mewujudkan Keadilan Sosial Fungsi hukum berikutnya yaitu sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Hukum diciptakan dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat memiliki tujuan yang harus dicapai, maka diciptakan hukum sebagai salah satu alat atau sarana dalam mewujudkan cita-cita tersebut. 3. Menjaga Hubungan Manusia Fungsi hukum yang lainnya ialah mengatur hubungan manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan mampu mencegah terjadinya gangguan kepentingan yang berpotensi menimbulkan konflik. Selain itu, fungsi hukum juga meningkatkan serta mengembangkan hubungan antar manusia sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Sehingga hal ini dapat melindungi kepentingan manusia, baik secara individu maupun kelompok. 4. Menyelesaikan Pertikaian Manusia tidak akan pernah lepas dengan masalah yang memicu terjadinya konflik, maka fungsi hukum salah satunya untuk menyelesaikan pertikaian. Sehingga ketika terjadi konflik, baik individu maupun kelompok, hukum dapat menjadi penengah untuk mengatasi serta menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, hukum juga berperan penting dalam menciptakan perdamaian dunia. 5. Menciptakan Ketertiban Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan masyarakat. Hukum dapat membatasi gerak seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga hukum berperan penting dalam mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang. Dengan mematuhi serta menegakkan hukum secara baik, maka dapat menciptakan ketertiban dan keteraturan Hukum di IndonesiaIlustrasi Hukum Sumber Foto PexelsJenis-jenis hukum di indonesia dikelompokkan menjadi 2, berikut penjelasannya dari masing-masing jenis hukum 1. Hukum Publik Hukum Publik adalah peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara warga Negara dengan Negara yang menyangkut kepentingan umum. Hukum publik merupakan hukum yang mengatur masyarakat peraturan hukum atau yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat kelengkapannya dan warga negararanya seperti hukum pidana. Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya. Fungsi hukum pidana umumnya yaitu mengatur hidup kemasyarakatan, meyelenggarakan tahta pada masyarakat. 2. Hukum Privat Hukum Privat merupakan hubungan yang mengatur hubungan antara sesama manusia, antara satu orang dengan orang yang lainnya dengan menitik beratkan kepentingan perorangan. Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hubungan antara individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hukum privat meliputi hukum perdata. Hukum perdata adalah ketentuan yang mengatur hak dan kepentingan antar individu dalam masyarakat. Dalam hukum ini, asas pokok otonomi warga negara merupakan milik dirinya sendiri jadi mereka berhak mempertahankan kehendak mereka sendiri.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Bagi orang awam yang tidak pernah menjalani pendidikan hukum, hukum dipandang sebagai sesuatu yang rumit, bertele-tele serta memakan waktu dan biaya. Bahkan terkadang masyarakat awam baru mengetahui bahwa ada hukum yang berlaku setelah mereka melakukan pelanggaran. Lantas apakah fungsi dan tujuan hukum sehingga masyarakat wajib untuk mematuhi hukum? Syarat-Syarat agar Hukum dapat Berfungsi Sebelum membahas mengenai fungsi dan tujuan hukum, terlebih dahulu penulis akan menguraikan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan agar hukum dapat berfungsi. Soerjono Soekanto mengemukakan teori efektivitas hukum yang menyebutkan ada lima faktor yang menentukan efektif tidaknya suatu hukum, yaitu Faktor hukumnya sendiri undang-undang.Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk dan menerapkan sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan masyarakat, yakni lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau kebudayaan, adalah sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karya manusia di dalam pergaulan hidup. Hukum tidak serta merta langsung bekerja, menurut Friedman ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar hukum dapat bekerja, yaitu Aturan/hukum itu harus dapat dikomunikasikan kepada subyek yang yang diatur oleh aturan tersebut harus mempunyai kemampuan untuk tersebut harus memiliki motivasi untuk melaksanakan aturan itu. Faktor penting yang menentukan apakah suatu hukum bisa bekerja atau tidak menurut Satjipto Rahardjo adalah manusia, karena hukum diciptakan dan dilaksanakan oleh manusia. Lebih lanjut Rahardjo menjabarkan beberapa langkah yang harus dipenuhi agar hukum dapat bekerja dan berfungsi dengan efektif, yaitu Adanya pejabat/aparat penegak hukum sebagaimana ditentukan dalam peraturan hukum orang individu/masyarakat yang melakukan perbuatan hukum, baik yang mematuhi atau melanggar tersebut mengetahui adanya tersebut sebagai subjek maupun objek hukum bersedia untuk berbuat sesuai hukum. Suatu hukum benar-benar hidup dan bekerja dalam masyarakat apabila hukum tersebut memenuhi tiga unsur, yaitu Berlaku secara yuridis, yaitu apabila penentuannya didasarkan ada kaidah yang lebih tinggi tingkatannya, atau terbentuk menurut cara yang telah ditentukan, atau menunjukkan hubungan keharusan antara suatu kondisi dan secara sosiologis, yaitu apabila kaidah tersebut efektif. Hal ini berarti kaidah tersebut dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa atau diterima dan diakui oleh secara filosofis, yaitu sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif tertinggi. Ketiga unsur tersebut harus dipenuhi agar kaidah hukum berfungsi dengan baik. Apabila yang dipenuhi hanya unsur yuridis, maka kaidah hukum tersebut merupakan kaidah mati dode regel, namun apabila kaidah hukum tersebut hanya memenuhi unsur sosiologis dipaksakan berlakunya oleh penguasa, maka kaidah hukum tersebut menjadi aturan pemaksa dwaangmatreegel, sedangkan apabila hanya unsur filosofis yang dipenuhi, maka kaidah hukum tersebut merupakan hukum yang dicita-citakan ius constituendum. Selanjutnya penulis akan membahas fungsi hukum menurut pendapat para ahli. Fungsi hukum pada dasarnya adalah untuk menjaga stabilitas dan kepastian. Menurut Rudolf van Lhering hukum hanya merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan masyarakat, yaitu untuk melakukan pengendalian sosial. Hukum merupakan suatu instrumen untuk melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat di tempat terjadinya konflik yang tidak dapat dihindarkan antara kebutuhan sosial tiap-tiap manusia dengan kepentingan pribadinya masing-masing. Dua jenis fungsi hukum menurut Rudolf van Lhering adalah Untuk mencapai tujuan masyarakat yaitu pengendali melayani kepentingan masyarakat dalam penyelesaian konflik. Satjipto Rahardjo berpendapat bahwa hukum bekerja dengan cara memancangi perbuatan seseorang atau hubungan antara orang-orang dalam masyarakat. Untuk keperluan pemancangan tersebut hukum menjabarkan pekerjaannya dalam berbagai fungsi, yaitu Pembuatan norma-norma, baik yang memberikan peruntukan maupun yang menentukan hubungan antara orang dengan kelangsungan kehiduan masyarakat, terutama apabila terjadi perubahan-perubahan dalam masyarakat. Menurut Darji Darmodihardjo dan Sidharta hukum mempunyai beberapa fungsi, yaitu Ssbagai sistem kontrol sosial. Hukum memuat norma-norma yang mengontrol perilaku individu dalam berhadapan dengan kepentingan dari individu-individu yang lain dalam kehidupan sarana penyelesaian konflik dispute setlement.Untuk memperbarui masyarakat social engineering. Hukum berfungsi sebagai sarana pembangunan. Menurut Michael Hager dalam fungsinya tersebut hukum dapat mengabdi ke dalam tiga sektor, yaitu Hukum sebagai alat penertib ordering. Hukum dapat menciptakan suatu kerangka bagi pengambilan keutusan politik dan pemecahan sengketa yang mungkin timbul melalui hukum acara, juga dapat meletakkan dasar-dasar hukum bagi penggunaan sebagai penjaga keseimbangan balancing. Hukum dapat menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara kepentingan umum dan kepentingan sebagai katalisator. Hukum dapat membantu untuk memudahkan proses perubahan melalui pembangunan hukum law reform dengan bantuan tenaga kreatif. Sebagai penunjang proses pembangunan, hukum memiliki beberapa fungsi, yaitu Hukum sebagai pemelihara ketertiban dan sebagai sarana sebagai sarana penegak sebagai sarana pendidikan masyarakat. Fungsi Hukum secara Umum Fungsi hukum dapat diringkas menjadi 7 poin penting, yaitu Sebagai sarana sosial sarana perekayasa alat sarana penyelesaian sarana pengendalian sarana pengintegrasian sosial. Berikut ini uraian dari tiap fungsi hukum tersebut 1. Fungsi hukum sebagai sarana sosial kontrol Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suatu batasan tingkah laku terhadap masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang menyimpang. Batasan tersebut juga disertai dengan akibat yang akan diterima oleh pelaku penyimpangan tersebut. Dalam hal ini hukum berperan untuk mengontrol tingkah laku masyarakat dan melihat apakah ada perbuatan yang menyimpang dari ketentuan hukum serta memberikan sanksi kepada orang yang melakukan perbuatan menyimpang. 2. Fungsi hukum sebagai sarana perekayasa sosial Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mengubah masyarakat a tool of social engingeering. Hukum berperan untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam masyarakat untuk menuju masyarakat yang sempurna atau terencana. Hukum bekerja dengan cara menata masyarakat agar tercapai apa yang dicita-citakan dalam pembangunan bangsa. 3. Fungsi hukum sebagai simbol Fungsi hukum sebagai simbol bermaksud untuk menyederhanakan suatu rangkaian tindakan atau peristiwa tertentu sehingga mudah dipahami baik oleh pihak yang melaksanakannya, penegak hukum maupun oleh masyarakat. Tindakan atau peristiwa tersebut disimbolkan dengan suatu istilah tertentu, sehingga apabila di kemudian hari terjadi tindakan atau peristiwa yang sama, maka akan disebut dengan simbol yang sama. 4. Fungsi hukum sebagai sarana politik Sebagai alat atau sarana politik, hukum berfungsi untuk memperkukuh kekuasaan poitik atau mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan negara. Hukum tidak bisa dipisahkan dari politik, karena hukum peraturan perundang-undangan dibuat oleh pemerintah dan badan legislatif yang keanggotaannya dari unsur politik partai politik yang berkuasa. Tentu saja unsur-unsur politik yang duduk di badan legislatif tidak akan lupa untuk memasukkan pesan-pesan politiknya ke dalam peraturan perundang-undangan yang dibuat. 5. Fungsi hukum sebagai sarana penyelesaian sengketa Hukum berfungsi untuk menyelesaikan sengketa atau masalah yang terjadi di masyarakat. Tujuan hukum dalam hal ini adalah untuk mencapai keadilan dalam menyelesaikan konflik di masyarakat maupun dalam melakukan pengendalian sosial. 6. Fungsi hukum sebagai sarana pengendalian sosial Fungsi hukum sebagai sarana pengendalian sosial berarti hukum berfungsi untuk mengendalikan masyarakat secara terstruktur, terpadu dan terencana untuk mencapai kehidupan sosial masyarakat yang terkendali sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 7. Fungsi hukum sebagai sarana pengintegrasian sosial Sebagai sarana pengintegrasian sosial hukum berfungsi untuk mengurangi konflik yang terjadi dalam memperlancar proses interaksi sosial, dengan kata lain hukum merupakan sarana untuk menciptakan keserasian berbagai kepentingan masyarakat sehingga proses pergaulan hidup berjalan dengan baik. Seperti halnya pengertian hukum yang belum memiliki definisi yang pasti, demikian pula tidak terdapat kesamaan pandangan di antara para ahli mengenai tujuan hukum. Berikut ini beberapa tujuan hukum menurut para ahli Roscoe Pound terkenal sebagai pencetus teori hukum sebagai alat untuk merekayasa masyarakat law as a tool of social engineering. Tujuan hukum menurut Pound adalah untuk melindungi keentingan manusia. Kepentingan manusia adalah suatu tuntutan yang dilindungi dan dipenuhi manusia dalam bidang hukum, meliuti Kepentingan umum public interest, meliputiKepentingan negara sebagai badan hukumKepentingan negara sebagai penjaga kepentingan masyarakatKepentingan masyarakat social interest, yaituKepentingan akan kedamaian dan ketertibanPerlindungan lembaga-lembaga sosialPencegahan kemerosotan akhlakPencegahan pelanggaran hakKesejahteraan sosialKepentingan pribadi private interest, terdiri dariKepentingan individuKepentingan keluargaKepentingan hak milik Apeldoorn berpendapat bahwa hukum bertujuan untuk mengatur pergaulan hidup secara damai. Hukum menghendaki perdamaian. Perdamaian tersebut dipertahankan dengan cara melindungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu, kehormatan, kemerdekaan, jiwa, dan harta benda dari pihak yang merugikannya. Hukum mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil. Untuk mencapai tujuannya tersebut harus diciptakan masyarakat yang adil dengan mewujudkan keseimbangan antara kepentingan yang bertentangan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Kepentingan individu seringkali bertentangan dengan kepentingan golongan. Pertentangan kepentingan ini dapat menjadi pertikaian, bahkan menjelma menjadi peperangan. Hukum harus bertindak sebagai perantara untuk mempertahankan perdamaian dengan cara menimbang kepentingan yang saling bertentangan tersebut secara teliti dan mengadakan keseimbangan di antaranya. Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa tujuan pokok hukum adalah untuk menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, yaitu adanya ketertiban dan keseimbangan di dalam kehidupan masyarakat sehingga kepentingan manusia akan terlindungi. Untuk mencapai tujuannya tersebut hukum bertugas membagi hak dan kewajiban antar perorangan di dalam masyarakat, membagi wewenang dan mengatur cara memecahkan masalah hukum serta memelihara kepastian hukum. Tujuan hukum menurut Geny adalah untuk keadilan semata-mata. Isi hukum ditentukan oleh unsur keyakinan seseorang mengenai apa yang dinilai etis, yaitu apakah sesuatu adil atau tidak, benar atau tidak bergantung pada sisi batin seseorang. Kesadaran etis yang ada pada batin tiap orang menjadi ukuran yang menentukan warna keadilan dan kebenaran. Thomas Hobbes memandang hukum sebagai kebutuhan dasar bagi keamanan individu. Hukum menjadi alat yang penting bagi terciptanya masyarakat yang aman dan damai di tengah orang-orang liar yang suka saling memangsa. Immanuel Kant merupakan penganut Aliran Hukum Alam yang berpendapat bahwa tujuan hukum adalah sebagai pelindung hak-hak asasi dan kebebasan warganya. Lebih lanjut Kant mengemukakan bahwa manusia merupakan makhluk yang berakal dan berkehendak bebas, sehingga negara bertugas untuk menegakkan hak-hak dan kebebasan warganya tersebut. Kemakmuran dan kebahagiaan rakyat menjadi tujuan negara dan hukum. Tujuan hukum menurut Jerome Frank adalah untuk membuat hukum menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial. Sebagai penganut Aliran Utilitarianisme, Bentham memiliki pandangan bahwa hukum bertujuan semata-mata apa yang berfaedah bagi banyak orang. Seringkali apa yang bermanfaat bagi seseorang bisa jadi merugikan orang lain, sehingga menurut Aliran Utilitarianisme tujuan hukum adalah untuk menjamin adanya kebahagiaan yang sebanyak-banyaknya bagi orang sebanyak-banyaknya the greatest happiness of the greatest number. Pendapat Bentham tersebut dititikberatkan pada hal-hal yang bermanfaat bagi banyak orang, namun tidak memperhatikan soal keadilan. Pendapat Subekti sejalan dengan pandangan Jeremy Bentham. Tujuan hukum menurut Subekti adalah untuk mengabdi pada tujuan negara yang pada pokoknya adalah untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan kepada rakyatnya. Untuk mencapai tujuannya tersebut hukum harus menyelenggarakan keadilan dan ketertiban. Keadilan dapat digambarkan sebagai suatu keseimbangan yang membawa ketentraman di dalam hati orang dan jika diusik atau dilanggar akan menimbulkan kegelisahan dan kegoncangan. Keadilan menuntut agar tiap orang dalam keadaan yang sama harus menerima bagian yang sama pula. Untuk mendapatkan keadilan hukum harus mampu menemukan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang bertentangan. Hukum juga harus mendapatkan keseimbangan antara tuntutan keadilan tersebut dengan tuntutan ketertiban atau kepastian hukum. Menurut van Kan hukum bertujuan untuk menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan tersebut tidak dapat diganggu. van Kan berendapat bahwa norma-norma atau kaedah-kaedah yang ada seperti norma agama, kesusilaan dan kesopanan belum mampu melindungi kepentingan-kepentingan orang dalam masyarakat, dalam hal inilah hukum menjalankan perannya. Tujuan hukum secara umum Berdasarkan uraian mengenai tujuan hukum menurut para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan hukum adalah sebagai berikut Melindungi kepentingan dan menciptakan tata tertib dalam masyarakat secara damai dan keadilan bagi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Untuk mencapai berbagai tujuan tersebut, maka hukum harus berkompeten dan adil, bukan hanya sekadar keadilan prosedural, sehingga hukum mampu mengenali apa yang diinginkan oleh masyarakat dan memiliki komitmen untuk mencapai keadilan substantif. Referensi Kansil, 2002, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta Balai Darmodiharjo dan Shidarta, 2006, Pokok-Pokok Filsafat Hukum Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta Gramedia Pustaka Gede Sudika Mangku, 2020, Pengantar Ilmu Hukum, Klaten Sadi Is, 2015, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta Kencana.

berikut ini yang tidak termasuk tujuan hukum adalah